Sebagai tindak lanjut penelitian tahun 2018 tentang collaborative leadership skills pada gerakan sosial berbasis tim di
Indonesia, ACeHAP diwakili oleh Nuzulul Kusuma Putri, initiative leader ACeHAPuntuk
healthcare leadership issue, mendiseminasikan
hasil penelitiannya (4/4/2019) kepada Center for Indonesia’s Strategic
Development Initiatives (CISDI).
CISDI merupakan organisasi yang mencetuskan inovasi gerakan Pencerah Nusantara. Hingga April 2019, CISDI setidaknya telah
mengelola enam angkatan Pencerah Nusantara yang telah tersebar di Daerah
Terpencil Perbatasan dan Kepulauan yang ada di Indonesia.
Tenaga
kesehatan dalam gerakan ini bekerja
dalam tim lintas profesi. Dalam kajian cross-professional
team working, tim sangat rentan memiliki perbedaan pendapat antar anggota. Self-leadership dibutuhkan agar setiap individu dalam tim dapat
menyesuaikan diri berkinerja sesuai dengan budaya tim. Sudah menjadi rahasia
umum juga bahwa pengelolaan tenaga kesehatan di DTPK selalu dihantui oleh turnover rate tenaga kesehatan yang cukup tinggi. Oleh karena itu,
konsep gerakan sosial untuk penataan sumber daya kesehatan di DTPK seperti
Pencerah Nusantara ini mulai banyak direplikasi, salah satunya oleh Nusantara
Sehat yang dibesut Kementerian Kesehatan.
ACeHAP menggandeng CISDI untuk melakukan analisis menjawab tantangan
tersebut. Setidaknya 80% dari tenaga kesehatan yang tergabung dalam Pencerah
Nusantara angkatan 5 berpartisipasi dalam penelitian yang telah dilakukan di
tahun 2018.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pencerah Nusantara telah mampu menyediakan sistem kerja yang menjamin kepuasan kerja tenaga kesehatan. Hampir 75% dari tenaga kesehatan yang saat ini bertugas menyatakan keinginannya untuk kembali bergabung dalam gerakan sosial ini. Penelitian yang dilakukan oleh Nuzulul Kusuma Putri dan Ilham Akhsanu Ridlo ini juga menemukan bahwa kemampuan komunikasi interpersonal merupakan penentu utama keberhasilan kolaborasi lintas profesi. Sementara ada kualitas personal khusus yang ternyata secara signifikan menentukan kemampuan komunikasi ini.
Diseminasi ini dihadiri oleh tim koordinator Pencerah Nusantara dari
berbagai divisi. Di akhir diskusi, ACeHAP dan CISDI sepakat untuk melanjutkan
kerjasama penelitian menjawab bagaimana membuat komposisi tim yang paling pas
untuk menghasilkan outcome yang
maksimal. Jalinan kerjasama ini juga direncanakan terus berlanjut dengan
kesempatan magang yang diberikan oleh CISDI bagi para research assistants di ACeHAP untuk lebih mengenal pengelolaan
Pencerah Nusantara.
Kajian lengkap mengenai penelitian ini dapat disimak dalam publikasi kami
selanjutnya. Instrumen dan laporan penelitian dapat diakses melalui permintaan
kepada ACeHAP.
Like this:
Like Loading...
Sebagai tindak lanjut penelitian tahun 2018 tentang collaborative leadership skills pada gerakan sosial berbasis tim di Indonesia, ACeHAP diwakili oleh Nuzulul Kusuma Putri, initiative leader ACeHAPuntuk healthcare leadership issue, mendiseminasikan hasil penelitiannya (4/4/2019) kepada Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI).
CISDI merupakan organisasi yang mencetuskan inovasi gerakan Pencerah Nusantara. Hingga April 2019, CISDI setidaknya telah mengelola enam angkatan Pencerah Nusantara yang telah tersebar di Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan yang ada di Indonesia.
Tenaga kesehatan dalam gerakan ini bekerja dalam tim lintas profesi. Dalam kajian cross-professional team working, tim sangat rentan memiliki perbedaan pendapat antar anggota. Self-leadership dibutuhkan agar setiap individu dalam tim dapat menyesuaikan diri berkinerja sesuai dengan budaya tim. Sudah menjadi rahasia umum juga bahwa pengelolaan tenaga kesehatan di DTPK selalu dihantui oleh turnover rate tenaga kesehatan yang cukup tinggi. Oleh karena itu, konsep gerakan sosial untuk penataan sumber daya kesehatan di DTPK seperti Pencerah Nusantara ini mulai banyak direplikasi, salah satunya oleh Nusantara Sehat yang dibesut Kementerian Kesehatan.
ACeHAP menggandeng CISDI untuk melakukan analisis menjawab tantangan tersebut. Setidaknya 80% dari tenaga kesehatan yang tergabung dalam Pencerah Nusantara angkatan 5 berpartisipasi dalam penelitian yang telah dilakukan di tahun 2018.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pencerah Nusantara telah mampu menyediakan sistem kerja yang menjamin kepuasan kerja tenaga kesehatan. Hampir 75% dari tenaga kesehatan yang saat ini bertugas menyatakan keinginannya untuk kembali bergabung dalam gerakan sosial ini. Penelitian yang dilakukan oleh Nuzulul Kusuma Putri dan Ilham Akhsanu Ridlo ini juga menemukan bahwa kemampuan komunikasi interpersonal merupakan penentu utama keberhasilan kolaborasi lintas profesi. Sementara ada kualitas personal khusus yang ternyata secara signifikan menentukan kemampuan komunikasi ini.
Diseminasi ini dihadiri oleh tim koordinator Pencerah Nusantara dari berbagai divisi. Di akhir diskusi, ACeHAP dan CISDI sepakat untuk melanjutkan kerjasama penelitian menjawab bagaimana membuat komposisi tim yang paling pas untuk menghasilkan outcome yang maksimal. Jalinan kerjasama ini juga direncanakan terus berlanjut dengan kesempatan magang yang diberikan oleh CISDI bagi para research assistants di ACeHAP untuk lebih mengenal pengelolaan Pencerah Nusantara.
Kajian lengkap mengenai penelitian ini dapat disimak dalam publikasi kami selanjutnya. Instrumen dan laporan penelitian dapat diakses melalui permintaan kepada ACeHAP.
Share this:
Like this: